jmpdnews.com – William Shakespeare telah lama dijuluki “Bard of Avon” atau sang penyair dari Avon. Meski telah wafat lebih dari 4 abad yang lalu, kata-kata yang ia tulis masih hidup, dipentaskan, dan dibaca di seluruh dunia.
Shakespeare bukan sekadar penyair maupun penulis drama, tetapi seorang pengubah sejarah sastra yang pengaruhnya terasa hingga hari ini.
Lahir pada 23 April 1564 di Stratford upon Avon, Inggris, Shakespeare tumbuh di tengah keluarga sederhana.
Ayahnya seorang pembuat sarung tangan, sementara ibunya berasal dari keluarga pemilik tanah. Dari kota kecil inilah, seorang anak muda dengan bakat luar biasa memulai perjalanan menuju panggung dunia.
Di usia 18 tahun, Shakespeare menikahi Anne Hathaway dan memiliki tiga anak. Namun, kehidupannya berubah ketika ia pindah ke London dan mulai menulis untuk panggung teater.
Bakatnya dalam merangkai cerita, juga menciptakan bahasa yang indah dan penuh makna. Shakespeare mengubah cara orang menulis dan memahami drama. Karyanya melintasi batas waktu, bahasa, dan budaya.
Shakespeare tidak hanya memotret kehidupan, tetapi juga mengajarkan bagaimana memaknainya.
Kalimat seperti “All the world’s a stage (Seluruh dunia adalah panggung)” dari drama berjudul “As You Like It” menjadi refleksi bahwa hidup adalah panggung, dan setiap orang memainkan perannya.
Di masa tuanya, ia menulis kisah romance seperti The Winter’s Tale dan The Tempest, yang menggabungkan unsur tragedi dan keajaiban.
Gaya ini menunjukkan kedewasaannya dalam memahami emosi manusia, di mana pengampunan dan harapan menjadi tema utama.
Ketenaran Shakespeare membuat namanya dicetak di setiap naskah drama yang diterbitkan. Bahkan setelah kematiannya pada 23 April 1616, sahabat-sahabatnya menerbitkan First Folio, kumpulan karya dramanya yang memastikan warisannya akan terus hidup.
Ben Jonson, yang pernah menjadi rivalnya pada masa itu, memuji sosok Shakespeare sebagai sang penyair jenius dari Avon, Inggris.
“Sosok (Shakespeare) bukan hanya untuk zamannya, tetapi untuk segala zaman,” tutur Ben Jonson.
Kekuatan Drama Shakespeare
Drama-drama Shakespeare telah diterjemahkan ke semua bahasa utama dunia. Dari teater klasik di Inggris hingga panggung modern di Tokyo. Adapun adaptasi film di Hollywood hingga pementasan jalanan di Afrika.
Kekuatannya terletak pada kemampuannya menyentuh sisi terdalam hati manusia. Karakter ciptaannya terasa nyata, dialognya memikat, dan konfliknya universal. Inilah yang membuatnya relevan di setiap generasi.
Meski hidup di abad ke-16, pandangan Shakespeare tentang cinta, kekuasaan, keserakahan, dan penebusan tetap berlaku hari ini. Ia membuktikan bahwa emosi manusia adalah bahasa yang tak lekang oleh waktu.
Hingga kini, William Shakespeare adalah bukti goresan tinta yang lahir dari sebuah gagasan dari dalam hati seseorang, dapat mengubah dunia.
Sang penyair jenius itu bukan hanya menulis, melainkan juga menyebarkan karya abadi yang kisah-kisahnya akan terus hidup, selama masih ada manusia yang mencintai seni bercerita. (RMA)