Cikarang – jmpdnews.com || Kalau jadi pemimpin jangan atas dasar keinginan yang ada di kepalanya pada saat memimpin, tetapi harus fokus kepada pencapaian visi dan misi seperti yang dia tuangkan dalam RPJMD/ RPD. Jangan sampai malah yang ada di rancangan RPD kaga dia perhatikan. Ini komitmen perencanaan yang sudah disetujui oleh DPRD. Kalau ini dia abaikan, ini Namanya pemimpin kumaha dewek (Kumaha Aing) Sunda Red.
Kedepan kalau bisa jangan sampai terjadi. Kenapa DEMO ? Demo itu terjadi karena penguasa tidak peka kepada kondisi masyarakatnya, Belakangan ini banyak dibentuk satgas diantaranya : satgas tenaga kerja, satgas CSR, satgas banjir, namun tidak ada monitoring dan evaluasi, dan sifatnya hanya seremonial.
Pembentukan tim ( satgas) semestinya didahului dengan pembentukan prioritas program dan kegiatan beserta anggarannya. Pemerintahan itu tidak boleh melakukan kegiatan tanpa ada anggarannya dalam kontek anggaran kinerja untuk pencapaian visi dan misi.
Kemarin banyak dibikin satgas, namun anggarannya tidak tersedia. Saya pernah ngobrol sama kepala desa / lurah disuruh bikin tim penanggulangan banjir, lalu saya tanya, apakah bapak selaku pengguna anggaran ? Jawabannya tidak. Saya hanya selaku PPTK.
Lalu saya bilang pembentukan tim itu hanya boleh dilakukan oleh Bupati untuk lintas sektoral dan pengguna anggaran untuk lingkup kerjanya. Makanya, kalo jadi pimpinan harus ngerti dahulu tentang tata kelola. Saya bukan korban janji, tapi memang pola pikir yang menurut saya tidak sama, menurut saya apapun yang kita lakukan kalau bisa kita lakukan dalam rangka ibadah, apalagi bagi seseorang yang punya jabatan memegang kekuasaan yang sangat luar biasa. Sudarisman WAG Mahadaya (10/09/2024)
Penulis : Red
Editor : Arjuna
Sumber Berita : Susarismna WAG Mahadaya