Ramadhan Penuh Ke Prihatinan

- Redaksi

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bekasi- jmpdnews.com – Secara jujur kondisi saat ini menurut saya tidak baik-baik saja. Perekonomian sangat berat bahkan beberapa tempat sudah terhenti. Geliat ekonomi di pertengahan ramadhan ini tidak semeriah tahun lalu. Lebih mirip keadaan sewaktu covid melanda.
5 atau 6 bulan kebelakang, pemerintahan baru saja terbentuk. Semua menunggu apa yg akan terjadi. Pemangkasan anggaran yg sangat besar disemua lini membuat sektor real ikut terdampak. Belum selesai ini semua di daerah baru melaksanakan Pilkada. Kepala Daerah baru menjabat harus berhadapan dengan Ramadhan dan Lebaran. Di Bekasi lebih parah lagi, Bencana banjir menimpa dengan skala luas.
Semua energi difokuskan pada penanggulangaan banjir besar. Banyak komplek perumahan berubah jadi kumuh karena lumpur sangat tebal. Kerusakan harta benda membuat kita mengelus dada. Kondisi ini membuat nuansa suram pada beberapa wilayah.
Para pengusaha jg sepertinya menahan diri utk berinvestasi. Tak ada satu pun proyek pembangunan yg kita temui. Tak ada orang membangun ruko, perumahan ataupun pabrik. Sepertinya mereka menahan modalnya. Menunggu kondisi ekonomi membaik. Tapi apakah para pejabat merasakan ini semua …?!? Atau mereka malah sibuk mengincar jabatan baru nan basah di era kepala daerah baru. Mereka sibuk merapat kepada Bupati baru, agar dapat jabatan yg diincarnya. Entahlah…..
Indonesia saat ini menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan. Meskipun ekonomi tumbuh sebesar 5,03% pada tahun 2024, angka ini merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan belanja kampanye politik, investasi, dan penyelesaian proyek infrastruktur dari pemerintahan sebelumnya.
Namun, terdapat penurunan kelas menengah Indonesia sebesar 20% dalam enam tahun terakhir. Faktor-faktor seperti kurangnya pekerjaan formal dan ketergantungan pada pekerjaan berupah rendah di sektor komoditas berkontribusi terhadap tren ini.
Penurunan kelas menengah ini mengakibatkan berkurangnya pengeluaran konsumen dan pendapatan pajak, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Secara keseluruhan, Indonesia menghadapi masa sulit ekonomi yang ditandai oleh pertumbuhan yang melambat, penurunan kelas menengah, dan kebijakan pemerintah yang kontroversial.
13 Ramadhan 1446 H (ysc)
Baca Juga :  4 Pinjol Tak Ada DC (Debt Collektor) Anda Butuh Baca ini

Penulis : Redaksi

Editor : Arjuna

Sumber Berita : dari berbagai sumber

Berita Terkait

12 Pasar Tradisional baru 1 yang terdigitalisasi terkait kebocoran PAD dari Retribusi
4 Pinjol Tak Ada DC (Debt Collektor) Anda Butuh Baca ini
Sengkarut KUD Di Antara ada dan Tiada
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 30 Mei 2025 - 10:29 WIB

12 Pasar Tradisional baru 1 yang terdigitalisasi terkait kebocoran PAD dari Retribusi

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:58 WIB

Ramadhan Penuh Ke Prihatinan

Rabu, 29 Januari 2025 - 17:35 WIB

4 Pinjol Tak Ada DC (Debt Collektor) Anda Butuh Baca ini

Minggu, 12 Januari 2025 - 14:44 WIB

Sengkarut KUD Di Antara ada dan Tiada

Berita Terbaru

Pemerintahan

100 hari Kinerja Bupati Bekasi 81,4% Responden Puas

Selasa, 10 Jun 2025 - 17:26 WIB

{

Blog

Pendakwah Islam Yahya Waloni meninggal Dunia

Sabtu, 7 Jun 2025 - 05:52 WIB