jmpdnews.com || Cianjur – Kabar duka seolah tiada henti terus datang dari cerita para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negara penempatan Timur Tengah, dimana mereka semua diduga diberangkatkan secara ilegal.
Bukan hanya kekerasan fisik, gaji yang tidak dibayar, sakit yang tidak diobati, bahkan para pejuang tangguh yang bercita cita untuk merubah kehidupan itupun ada yang hingga harus meregang nyawa dan pulang tinggal nama.
Dan kini di pertengahan Agustus 2024, seorang warga kecamatan Campaka Mulya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali dikabarkan meninggal dunia ditempat dimana dia bekerja.
Adalah, Hen (45), menghembuskan napas terakhirnya setelah dikabarkan sakit ketika bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) di negara penempatan Saudi Arabia.
Hen yang diduga diberangkatkan secara ilegal orang sebuah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang beralamat di Wilayah Jakarta Timur itu sudah hampir 4 tahun bekerja di Saudi Arabia tersebut.
Tim awak media yang mencoba menelusuri tentang kematian Hen, pada Selasa 20/08/24, berhasil menghubungi H.Iim, perekrut warga Cianjur Selatan, yang memberangkatkan pahlawan devisa malang tersebut.
Dengan tegas, H.Iim perekrut yang akrab dipanggil sponsor tersebut membenarkan dengan apa yang terjadi menimpa pekerja migran Hen.
“Iya itu kan dulunya pernah ke saya ke PT. Putra Timur Mandiri (PTM), jadi gak ada urusan lagi, cuti pak itu mah,” terangnya.
Dan ketika ditanyakan apa yang menyebabkan Hen, meninggal dunia, melalui ujung telpon tersebut, H.Iim tidak mengetahui lagi perjalanan Hen, ketika bekerja di Saudi Arabia, Iim yang bercerita, memang benar 4 tahun yang lalu, Almarhumah diberangkatkan Iim melalui PT. Putra Timur Mandiri, yang beralamat di jalan Batu Ampar III, Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Saya sudah tidak tahu menahu pak, dan bukan urusan PTM lagi, pernah menyarankan kalau cuti harus diluruskan asuransinya ke disnaker, nanti kan mudah, udah dibilangin tapi maklum lah orang daerah,” tambahnya.
Bukan satu atau dua kasus meninggalnya Pekerja Migran Indonesia di Timur Tengah, yang berangkat diduga secara ilegal tersebut. Dan yang paling memprihatinkan, pihak pemroses atau para perekrut seolah saling melempar tanggung jawab, dan berbuntut sulitnya para pekerja migran mendapatkan keadilan dan hak mereka.
Penulis : Madro
Editor : Asj Cinema