Cikarang, jmpdnews.com || Mencari bibit terbaik Qori Qoriah tingkat Kabupaten Bekasi sudah menjadi kewajiban setiap daerah kecamatan untuk di pertandingan di ajang MTQ ke 56 hari ini yangdi laksanakan di kantor Kecamatan Cikarang Utara.
PJ Bupati Bekasi berkesempatan membuka acara tersebut dengan di awali Pawai Taaruf dari 23 kecamatan se Kabupaten Bekasi.Kalau di amati acara ini menjadi rutin setiap tahun apakah ada evaluasi untuk setiap kecamatan.baik dari sisi pembiayaan maupun pelaksanaan di adakan dari tingkatan Desa terus berjenjang ke Kecamatan.
Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi menyampaikan gelaran Musabaqoh Tilawatil Qur’an yang diselenggarakan setiap tahunnya menjadi ajang mencari bibit qori-qoriah terbaik. Tentunya yang dapat membawa nama Kabupaten Bekasi mewakili Provinsi Jawa Barat di ajang MTQ Nasional pada tahun-tahun mendatang.
Kafilah asal Kabupaten Bekasi telah membuktikan kontribusinya di ajang MTQ Nasional 2024 lalu dengan menyumbang 80 poin untuk kafilah Jawa Barat dari total 146 poin. “Ya, tadi sudah saya sampaikan ada 8 qori-qoriah kita yang sukses mendapat prestasi di tingkat nasional, dan menyumbangkan 80 poin dari 146 poin yang diraih Jawa Barat jelas PJ Bupati Bekasi..
Jadi MTQ ini merupakan komitmen dari Pemerintah Kabupaten Bekasi menggali potensi atau bibit qori-qoriah di ajang Provinsi dan Nasional selanjutnya,” ungkap Dedy Supriyadi usai membuka acara di panggung utama halaman kantor Kecamatan Cikarang Utara pada Senin (30/09/2024).
Sementara itu Asda 1 sekaligus Ketua Umum LPTQ Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti menambahkan kegiatan ini berlangsung selama 7 hari. Dengan tema menumbuhkan Generasi Qurani yang berakhlak mulia untuk Kabupaten Bekasi semakin maju, harmonis dan berkelanjutan. “Cabang yang dilombakan adalah cabang tilawah, qiro’at, hifzhil, fahmil, tahfiz, kaligrafi, karya tulis ilmiah quran, dan cabang hafalan hadits,” tuturnya. Selain itu gelaran ini dibuka dengan pelayanan publik seperti administrasi kependudukan, perbankan Bjb, UMKM, zakat infak dan sedekah dan perpajakan daerah.
Idealnya jangan di paksakan rutin setiap tahun dan jangan terkesan hanya sebatas seremoni belaka.Wajib di evaluasi Pretasi dan kemampuan Kafilah lokal yang membawa nama baik wilayah baik itu Desa Kecamatan dan terakhir di Kabupaten bahkan tingkatan selanjutnya di ajang Provinsi sehingga tingkat Nasional.Intinya Kemampuan mandiri sebuah wilayah wajib di kedepankan agar kelak tercapai indeks Prestasi MTQ yang sebenarnya.
Penulis : Redaksi
Editor : Arjuna