Catatan untuk Pilkada Kabupaten Bekasi
Jakarta, jmpdnews.com || Donald Trump telah memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat lagi.Raihan Suara (Kemala Harris) Demokrat 47,5% sedangkan Republik (Donald Trump) meraih suara 50.8 % hanya selisih sedikit sehingga menghantarkan Trump kembali berkuasa.
Trump keluar sebagai pemenang Pilpres AS setelah berhasil meraih suara popular terbanyak sekaligus meraup suara elektoral lebih dari ambang batas minimal yang dtetapkan pada Rabu (6/11).
Berdasarkan penghitungan cepat The New York Times, Trump meraup 70.700.924 suara popular sementara lawannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, hanya meraup 65.846.569 suara.
Dari suara elektoral, Trump meraih 277 suara dari total 538 suara elektoral. Sementara itu, Harris meraih 224 suara elektoral. Dalam sistem pilpres AS, capres yang memenangkan 270 atau lebih suara elektoral keluar sebagai pemenang. Dengan sistem ini, seorang calon presiden bisa menang pilpres meski kalah suara popular (popular vote).
Bagi beberapa pengamat, masa jabatan pertama Trump dapat memberikan petunjuk tentang bagaimana ia akan menjabat sebagai presiden Amerika Serikat untuk kali kedua.
Saat Trump pertama mencalonkan diri sebagai presiden AS pada 2015, tak banyak orang yang mengira ia bakal menang.Saat itu, ia tidak mengendalikan mesin Partai Republik, tidak memiliki platform politiknya sendiri, dan mesti bergerak dengan anggaran terbatas.
Dengan moto “Mengembalikan Kejayaan Amerika”, Trump menawarkan sejumlah kebijakan kunci, termasuk membangun tembok perbatasan dan melarang muslim masuk ke AS.
Setelah berhasil menang secara mengejutkan pada pemilu AS 2016, Trump berupaya mengubah visi politiknya menjadi tindakan nyata, meski dengan sejumlah hasil berbeda, kata Anthony Zurcher, koresponden BBC untuk wilayah Amerika Utara.
Kini, sejumlah pengamat yakin Trump akan melanjutkan segala sesuatu yang belum sempat dia wujudkan pada akhir masa jabatan pertamanya 2020 lalu.
Salah satu proyek yang belum selesai adalah menutup perbatasan selatan AS. Pada masa jabatan pertamanya Trump tidak memperoleh persetujuan Kongres atas pendanaan pembangunan tembok. Sekarang dia sepertinya bakal menepati janji kampanye untuk menyelesaikan pembangunan tembok perbatasan.
Ternyata pemilih di AS lebih cenderung menyukai kandidat yang mempunyai kebijakan kontroversi (aneh) dan bagaiamana dengan suasana Pilkada Kabupaten Bekasi saat ini.Semuanya di kembalikan kepada pemilih yang tahu persis para kandidat terutama yang pernah menjadi PJ Bupati Bekasi dan Ketua DPRD bagaimana mereka selama ini apakah mempunyai keberpihakan kepada masyarakat.
Penulis : Redaksi
Editor : Arjuna
Sumber Berita : BBC News Indonesia , CNN Indonesia