Pengorbanan Rakyat Bekasi dan Ambisi Menjadi Bupati itulah Cinta yang sejati
Cikarang, jmpdnews.com || Rakyat Bekasi telah melalui perjalanan panjang yang penuh dengan pengorbanan. Jiwa, raga, ilmu, harta, dan kesabaran telah mereka korbankan demi meraih kemerdekaan dan membangun daerah ini. Rasa derita, air mata, dan darah telah tertumpah dalam perjuangan panjang yang tak kenal lelah. Inilah yang ditekankan oleh Bang Kabek, seorang tokoh masyarakat yang memahami betul sejarah perjuangan rakyat Bekasi.
Namun, di tengah kenangan akan pengorbanan tersebut, kini muncul sebuah pertanyaan yang menggelitik hati nurani: “Kok ada yang merasa paling siap berkorban menjadi Bupati, yah?” tanya Bang Kabek dengan nada yang sarat makna. Apakah yang mereka maksud dengan ‘berkorban’? Apakah ini benar-benar tentang pengorbanan demi kepentingan rakyat, atau justru ada niat untuk mengorbankan sesuatu yang lain?
Pertanyaan ini mengajak kita semua merenung dan menilai kembali makna sejati dari kata ‘berkorban’. Apakah mereka yang berambisi menjadi Bupati benar-benar memahami arti pengorbanan yang telah rakyat Bekasi lakukan selama ini? Ataukah ini sekadar langkah untuk mencapai kepentingan pribadi dengan mengorbankan orang lain?
Simpulan akhir, bahwa “Bekasi hanya akan tuntas dibangun oleh orang Bekasi,” menyiratkan bahwa pemimpin sejati haruslah mereka yang memiliki ikatan emosional dan sejarah yang mendalam dengan tanah dan rakyat Bekasi, serta memahami benar pengorbanan yang telah dilakukan oleh generasi sebelumnya.
Abah Kunang, suara namamu bergaung,
Dari mulut ke mulut, tak henti disanjung,
Putra satria Bekasi, begitu mereka bilang,
Namun aku, hanya mendengar, tak sempat dekat memandang.
Di balik derma dan kebijaksanaan,
Kau dikenal pemimpin desa yang penuh pandangan,
Ingin kau bangun kabupaten ini megah,
Mewariskan warisan pada putra darah Bekasi, Ade Kuswara Kunang, sosok gagah.
Tak hanya bicara uang atau nama besar,
Tapi warisan adat, budaya, dan sejarah lebar,
Bekasi bukan sekadar tempat,
Tapi warisan yang dalam, yang tak boleh lenyap.
Aku tertarik bukan karena kekayaan,
Namun pada nilai yang dipegang erat, tanpa keraguan,
Sosok yang memahami akar dan riwayat ini,
Yang mampu bawa Bekasi ke masa depan yang hakiki.
Abah Kunang, engkau titipkan amanah,
Pada putramu, untuk melanjutkan langkah,
Semoga tak terputus jejakmu yang luhur,
Membawa Bekasi dengan budaya dan jati diri yang makmur.
13 November 2024
Erwin Mailudin
Penulis : Erwin Mailudin
Editor : Arjuna