Tambun Utara – jmpdnews.com – Seorang warga Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, bernama Irma Erpianah nekat menerobos pengawalan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat kunjungan kerja di Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, Jumat (14/3/2025). Tindakan berani itu dilakukan demi menyampaikan permohonan bantuan terkait kasus pembunuhan adik kandungnya, Saman Fadilah, yang hingga kini belum terungkap.
Duka mendalam masih sangat dirasakan oleh keluarga korban Muhammad Sam’an Fadhila (Kentung), yang jasadnya ditemukan tewas di aliran sungai irigasi, di Sukawangi, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Minggu (08/08/2021) Pagi.
Sam’an alias Kentung, korban yang masih remaja berusia (18) tahun, adalah anak kedua dari tiga bersaudara.Diketahui sebelumnya, bahwa Irma (25) Kakak korban mengatakan, ia beserta ibu dan adiknya mengalami trauma yang amat mendalam.
Lanjut Irma, di lansir dari PosKota.co.id bahwa Sam’an akan memulai kerja pertamanya pada 12 Agustus 2021 di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kosmetik. Mengingat tanggal tersebut, Irma mengaku shock.
“Iya masih belum bisa percaya, tapi kami tetap ikhlas dan tabah, soalnya adik saya itu akan melakukan kerja pertamanya, 12 Agustus kemarin, tapi Allah berkehendak lain,” jawab Irma.Irma pun menjelaskan rasa traumatik tersebut membuat ia dan ibunya (Ibu Warna) sempat shock, dan down.
Atas kejadian tersebut, Irma beserta keluarga masih setia menunggu pihak kepolisian berhasil mengungkap Tewas Sam’an di aliran sungai irigasi, yang ditemukan tak berada jauh dari depan gang rumahnya tersebut.”Kami masih merasakan trauma itu sebelum polisi mendapatkan pelaku, kami sangat berharap pihak kepolisian bisa mengungkap kasus ini,”harap Irma
Saman ditemukan tewas di aliran irigasi tepat di depan rumahnya empat tahun silam. Namun, hingga kini, pelaku pembunuhan masih belum teridentifikasi. Dalam kunjungan gubernur KDM yang bertujuan meninjau pembongkaran bangunan liar di wilayah tersebut, Irma menyampaikan langsung keluhannya.
“Saya sudah melaporkan kasus ini ke Polsek hingga Polda Metrojaya, tetapi hingga sekarang belum ada kejelasan. Saya memohon bantuan kepada Pak Gubernur agar keadilan bagi adik saya bisa ditegakkan,” ujar Irma dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca.
Aksi Irma langsung menarik perhatian aparat yang hadir. Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustofa segera menemui Irma dan memastikan tindak lanjut terkait laporan tersebut. “Kami akan menindaklanjuti laporan ini dan memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan,” tegas Kombes Mustofa.Dengan jawaban pak Kapolres tersebut ada harapan bagi keluarga Irma yang menunggu sampai hari kepastian meninggal adiknya tersebut.
Kasus ini kembali menjadi sorotan publik, terutama karena sudah bertahun-tahun tanpa perkembangan yang jelas. Keberanian Irma dalam memperjuangkan keadilan bagi keluarganya menuai simpati dari banyak pihak, sekaligus menyoroti pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan.
Penulis : Redaksi
Editor : Arjuna
Sumber Berita : poskota.id Temporatur