Cikarang – jmpdnews.com – Memantau dan memperhatikan issue issue yang berkembang dalam sepekan dua pekan belakangan ini kadang kita bingung dan tak paham arah serta motivasi para pengusung issue itu dalam memainkan peran dengan agenda yang sulit ditebak.
Mulai dari issue dosen cabul, ijazah palsu mantan presiden, pelengseran wapres, petisi para purnawirawan jenderal, dan pemutasian perwira aktif putra purnawirawan senior itu dan sebagainya.Untuk dua issue pertama lingkupnya berhulu dikampus UGM dan diramaikan oleh para civitas UGM sendiri.
Awalnya soal guru besar fakultas Farmasi yang dituduh lakukan pelecehan pada para mahasiswi bimbingannya yang terkuak setelah “korban” ke 13 nya speak up ke media walau tak jelas apa bentuk pelecehannya dan pertanyaan besarnya kenapa duabelas “korban” sebelumnya diam saja ? Hal ini timbulkan pertanyaan lainnya “apa betul itu semua pelecehan atau kesepakatan transaksional ?”(Tapi khusus hal ini sebaiknya kita bahas diwarung kopi saja jangan dimedia sosial).
Tak lama dari itu muncul gerakan menuntut pembuktian keaslian ijazah yang dimotori dua alumni Fisipol UGM yaitu Amien Rais dan Roy Suryo yang mengaku pakar telematika itu walau sebetulnya didunia IT dan Telematika UGM si Roy itu bukan apa apa dan banyak yang jauh lebih ahli hanya saja dia memang pintar menjual diri walau hanya sebagai pengamat spesialis video bokep artis yang ternyata membedakan earphone dengan microphone saja masih salah (debat pilpres 2024) dan pernah dipenjara sembilan bulan karena kasus UU ITE.Keduanya membawa massa yang rata rata manula berdemo ke fakultas tetangganya fak.Kehutanan UGM menuntut pihak kampus buktikan keaslian ijazah jokowi di saat mahasiswa sedang ujian.
(Dalam pandangan kami civitas UGM ini seperti Fisipol menyerang Kehutanan) padahal kenapa tidak mereka tanya saja ke Anies Baswedan yang dari fakultas Ekonomi UGM itu secara dia termasuk orang pertama yang mendukung jokowi pada pilpres 2014 malah dialah ketua jubir pemenangan jokowi-JK. Harusnya Anies dululah yang ditanya secara sama sama UGM kan ?Padahal pada hari mereka para alumni Fisipol itu mendemo fak.Kehutanan itu si Anies juga sedang ada dibalairung UGM tapi dia pura pura tak tahu.
Kemudian tak lama dari kegaduhan yang ditimbulkan Amien Rais cs itu muncul petisi dari 300 jenderal (pur) yang membawa delapan point tuntutan yang ternyata hanya point kedelapan saja yang dibahas netizen dimana dianggap menyerang Gibran padahal justru point no 1 itu sebetulnya menyerang Amien Rais secara dialah orang yang paling bertanggungjawab atas amandemen UUD45 jadi UUD 2002 seperti sekarang ini (walau tidak banyak yang menyadarinya).
Para purnawirawan inipun sontak mendapat kecaman kubu jokowi.
Lucunya justru sebagian pendukung Prabowo malah ikut menari diatas irama gendang yang dimainkan pihak jokowi Gibran dengan ikut ikutan menista para purnawirawan jenderal itu padahal Prabowo sendiri sebetulnya sungguh tertolong dan melihat hal ini sebagai bentuk dukungan dan loyalitas mereka dalam mewujudkan cita cita menuju Indonesia Emas 2045.Buktinya Prabowo langsung putuskan mencabut status PSN dari proyek pulau Rempang dan mengatakan mempelajari dan mendengarkan masukan para pensiunan perwira tinggi itu.
Lebih lucu dan menggenaskan lagi sebagian masyarakat termasuk pendukung Prabowo ikut ikutan menista jend.Try Sutrisno sebagai jenderal pikun karena ikut mendukung aksi ke 300 koleganya dari semua angkatan itu bahkan makin lucu lagi ketika muncul teori bila MayJend Kunto Arief Wibowo dimutasi dari jabatan karena sikap bapaknya yang ikut memberi petisi kepada Prabowo.
Mari Kita bedah
Kunto Arief Wibowo itu termasuk perwira yang tak disukai oleh gank jokowi yang selama sepuluh tahun kekuasaan rezimnya terkesan disingkirkan.Anda ingatlah ya harusnya siapa yang bermain dimasa jokowi itu.
Setidaknya dua jenderal AD yang sibuk mengatur si boneka itu sekaligus saling bersaing orbitkan anak anaknya agar bintangnya makin terang, tak perduli sedikit dikarbit dan melompat lompat letting seniornya.
AHP dan LBP.
AHP yang sukses mengarbit mantunya jadi Panglima TNI dan LBP yang sukses mengarbit mantunya jadi Pangdam Udayana dan sekarang Kasad.Kompetisi antar menantu.Dan itulah pertama kalinya ada Panglima TNI yang bahkan tak pernah memegang jabatan teritorial sama sekali !!!
Nah lalu Prabowo ini sibuk berpikir bagaimana mengangkat mas Kunto putra dari orang yang dihormatinya ini dan memang dia punya kapasitas tapi tanpa menggeser petinggi jabatan TNI terlalu cepat karena efeknya nanti pada keseimbangan peta politik.Maka begitu dia menjabat presiden diberilah mas Kunto ini jabatan Pangkogabwilhan I jabatan yang lazimnya dijabat jenderal AL/Laksamana.
Para katak dan hantu laut pun bingung kenapa orang darat ini disini jadi Pangkogabwilhan I yang mana cakupan wilayahnya adalah hotspot potensi konflik tingkat dunia antara Amerika dengan China mengingat termasuk wilayah Selat Malaka dan Laut Natuna Utara yang berhadapan dengan LCS.
Budi Saks April 2025 FB
Penulis : Redaksi
Editor : Arjuna
Sumber Berita : Budi Saks.FB