Data 81 Juta Pelanggan JNE Diduga Bocor, Pelaku Patok Harga Senilai Rp32 Juta

- Redaksi

Kamis, 14 Agustus 2025 - 06:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Jmpdnews.com – Kasus dugaan kebocoran data pelanggan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang diduga bocor atau mengalami peretasan yang dipublikasikan pada Senin, 11 Agustus 2025.

Informasi ini pertama kali diunggah di sebuah forum gelap (dark forum) oleh pengguna bernama “R0m4nce” yang mengaku memperoleh data pelanggan JNE dari bulan Mei hingga 8 Agustus 2025.

Dalam unggahan tersebut, pelaku mengklaim memiliki data logistik JNE dengan jumlah mencapai 81,47 juta baris.

Data tersebut berisi informasi sensitif seperti nomor resi, nama penerima, alamat lengkap, nomor ponsel, hingga rincian barang kiriman.

Dalam narasinya, pelaku mengklaim telah mencoba menghubungi pihak JNE, namun tidak mendapat tanggapan. Ia kemudian memutuskan untuk menjual data tersebut secara terbuka di forum gelap.

“Kami sudah mencoba menghubungi perusahaan JNE, namun tidak ada balasan. Mungkin mereka memilih untuk mengabaikannya, jadi kami memutuskan untuk menjual data di sini,” tulis pelaku di laman darkforums.st yang dilihat pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Kemudian, pelaku menyebut data yang bocor mencakup pengiriman dari Mei hingga 8 Agustus 2025. Format data tersedia dalam bentuk CSV dan JSON, dengan total ukuran mencapai 245 GB dalam kondisi tidak terkompresi.

Data yang diklaim bocor ini juga dilengkapi dengan contoh cuplikan (sample) yang dapat diunduh secara bebas melalui tautan yang dibagikan di forum. Dalam cuplikan tersebut, terlihat jelas adanya informasi pribadi milik pelanggan yang berpotensi disalahgunakan.

Pelaku mematok harga sebesar 2.000 dolar AS atau sekitar Rp32 juta bagi siapa saja yang ingin membeli data tersebut secara penuh. Ia juga menawarkan pembelian dalam jumlah tertentu sesuai kesepakatan harga.

“Harga 2000 dolar AS untuk semua atau Anda dapat bebas memilih jumlah pembelian dengan harga yang tepat,” demikian pernyataan pelaku dalam unggahan yang sama.

Sebelum isu peretasan ini mencuat ke permukaan, terdapat sejumlah warganet yang mengeluhkan soal kasus penipuan yang dialaminya kepada akun resmi JNE di laman X.

“Tolong kalau memang ini benar mohon konfirmasinya, telepon saya melalui nomor resmi JNE. Jika ini penipuan saya minta pertanggung jawaban kepada data saya bisa bocor @JNECare,” ujar warganet melalui akun @ngopimasszeh.

“Halo min, data kita pelanggan kok bisa sampai bocor ke penipu, nelepon pura-pura jadi kurir katanya barang saya hilang, mana benar semua data-datanya, padahal itu saya pesan dari marketplace orange, berarti ada indikasi ini orang dalam pegawai JNE sendiri,” ungkap warganet dengan akun @justIluvb.

Hingga berita ini diturunkan, pihak JNE belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan kebocoran data ini. Belum ada pula informasi apakah kasus ini sudah dilaporkan ke pihak berwenang.

Kendati demikian, kebocoran data dalam skala besar seperti ini berpotensi menimbulkan risiko serius bagi masyarakat. Pasalnya, data pribadi yang bocor bisa digunakan untuk penipuan, pencurian identitas, hingga serangan phishing. (RAM)

Baca Juga :  Ramadhan Penuh Ke Prihatinan

Berita Terkait

BEI Bidik 1.200 Perusahaan IPO pada 2029, Targetkan Valuasi Rp20 Ribu Triliun
Strategi Pengusaha Kripto Oscar Darmawan: Pilih Bitcoin untuk Keamanan Jangka Panjang
Janji dan Keseriusan Komisi I Terkait Raperda Tata Kelola Air Tanah
12 Pasar Tradisional baru 1 yang terdigitalisasi terkait kebocoran PAD dari Retribusi
Ramadhan Penuh Ke Prihatinan
4 Pinjol Tak Ada DC (Debt Collektor) Anda Butuh Baca ini
Sengkarut KUD Di Antara ada dan Tiada
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Agustus 2025 - 06:56 WIB

Data 81 Juta Pelanggan JNE Diduga Bocor, Pelaku Patok Harga Senilai Rp32 Juta

Selasa, 12 Agustus 2025 - 06:20 WIB

BEI Bidik 1.200 Perusahaan IPO pada 2029, Targetkan Valuasi Rp20 Ribu Triliun

Selasa, 12 Agustus 2025 - 01:37 WIB

Strategi Pengusaha Kripto Oscar Darmawan: Pilih Bitcoin untuk Keamanan Jangka Panjang

Minggu, 13 Juli 2025 - 08:11 WIB

Janji dan Keseriusan Komisi I Terkait Raperda Tata Kelola Air Tanah

Jumat, 30 Mei 2025 - 10:29 WIB

12 Pasar Tradisional baru 1 yang terdigitalisasi terkait kebocoran PAD dari Retribusi

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:58 WIB

Ramadhan Penuh Ke Prihatinan

Rabu, 29 Januari 2025 - 17:35 WIB

4 Pinjol Tak Ada DC (Debt Collektor) Anda Butuh Baca ini

Minggu, 12 Januari 2025 - 14:44 WIB

Sengkarut KUD Di Antara ada dan Tiada

Berita Terbaru

Hukum & Politik

Direktur LBH Arjuna Sepakat Atas Pandangan KDM mengenai Korupsi.

Minggu, 24 Agu 2025 - 13:53 WIB